untukmu kota paling timur Pulau Jawa

bukan Bekasi tempat aku lahir dan tumbuh
bukan Jakarta tempat aku bersekolah
bukan Medan tempat orang tuaku berasal
tapi kamu Banyuwangi ♥

tidak banyak sebenarnya hal yang aku tau tentangmu,
hanya udara sejukmu yang menyegarkan
hanya suhu ekstrimmu yang mengejutkan badan
hanya pohon-pohon cemara di kanan kiri jalan
dan hanya wargamu yang begitu ramah dan menyenangkan

kami tersesat di Surabaya, di kota yang untuk pertama kalinya kami singgahi, kami bingung tak tau jalan, malam, dingin, tak ada petunjuk arah, tak ada yang dapat kami tanyakan, sampai bertanya kepada petugas jalan tol pun tak mendapatkan jawaban lengkap, orang itu hanya menjelaskan seadanya, dan terkesan acuh menjawab pertanyaan kami, namun beberapa meter dari pintu tol itu, kami menemukan beliau, putra daerahmu, seorang supir truk pengangkut karet yang ingin pulang ke rumahnya di Banyuwangi, kebetulankah? tidak, aku percaya beliau memang diutus Tuhan untuk menunjukan arah kepada kami

sepanjang malam mobil kami membututi truk tuanya, lamban sekali, mungkin hanya 40km/jam, tak apa karena bertemu beliau saja begitu membuat kami bersyukur, sampai akhirnya matahari kembali dari perantauan singkatnya, sekaligus kami tiba di rumah Bapak itu, anaknya berumur 10 tahun langsung memeluknya, Arif, aku masih ingat namanya, ia malu-malu menanyakan kepada bapaknya siapa orang-orang asing ini, belum cukup kebaikan keluarga ini, mereka menyiapkan sarapan sederhana untuk kami, setelah beberapa saat beristirahat kami pamit untuk melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan, sebelumnya kami diberikan jeruk bali yang langsung dipetik istrinya dari kebun belakang rumah, untuk bekal di jalan kata mereka.

ini pengalaman yang begitu berharaga,
hei terima kasih Banyuwangi, karena telah membesarkan keluarga ini, hingga bersedia membantu orang yang tidak dikenalnya tanpa mengharapkan imbalan,
terima kasih, aku mengerti apa itu ketulusan dan kesederhanaan di kotamu..

suatu saat aku akan kembali lagi :))

~yuliana
hari ke-11