Organisasi? Lebih dari itu, mereka keluarga.

Sebelum saya kenalin siapa yang saya maksud sebagai "mereka" di atas,
coba kamu jawab pertanyaan ini dulu:
Pernah nggak kamu masuk ke dalam satu kelompok, yang nggak semua orang di dalamnya kamu kenal, tapi kamu "dipaksa" untuk bekerja sama dengan mereka dalam waktu yang relatif lama, merasa sulit di awal namun kemudian segalanya berjalan terlalu baik, sampai orang-orang asing tadi bertransformasi jadi selayaknya keluarga, kamu merasa begitu nyaman hingga tak ingin dipisahkan, tapi tetiba kamu sadar bahwa waktunya akan berakhir, segala pekerjaan hampir selesai, dan tali itu tidak lagi mengikat kuat hingga hampir terlepas yang kemudian memungkinkan perpisahan kembali antara kamu dengan mereka. Pernah?
Saya pernah, dan kabar buruknya saya sedang ada di bagian terakhir, di mana langkah kami akan segera terpisah.

Perkenalkan, mereka Keilmuan HM ADM 2014,
aduh percayadeh saat menulis ini rasanya campur aduk, antara senang tapi juga sedih, antara senyum ngembang tapi mata mbrebes mili. :')

Mereka orang-orang keren, sembilan pribadi, ide, karakter, kelebihan dan kekurangan yang membuat mereka hebat dengan versinya masing-masing.
Seperti yang saya tulis di atas, buat saya awalnya sulit karena sebagian besar dari mereka hanya sebatas saya tahu, bukan kenal, tapi memang semesta kadang terlalu baik, seringkali saya ditempatkan di lingkungan yang orang-orangnya secara umum punya perspektif mengenai hal yang dianggap gila yang sama dengan saya. Itulah yang buat tujuh bulan kebersamaan kami tiba-tiba kok habis aja gitu.
Iya kerja sama dengan orang-orang yang setipe dengan kamu ngebuat setengah pekerjaan selesai. :)

Hmm yuk kenal mereka satu-satu!
Kenalin, Shabrina "Shabby" Adzhani Dewi. Di balik wajah cerah dan senyum indah yang dia miliki kalian nggak akan tahu bahwa ada hati yang begitu kuat yang rela jatuh pada orang yang sama berkali-kali. Duh Shabb :') Ya gitulah kalau kalian berkesempatan ketemu Shabby, jangan kaget saat dia mulai berbicara tentang hati dan hati dan hati. Tapi di luar itu Shabby PJ Debat Indo tertahan banting sih, karena orang-orang yang harus dipegangnya bukan mereka yang tergolong mudah, dan saya tahu dia mencoba sekuat itu untuk memberi yang terbaik. Shabby ini juga yang dengan rela hati dipotong waktu tidurnya dan dirusak dapur kosannya untuk mendukung kegilaan saya mengusahakan dana saat Kompres Maba kemarin.
Selanjutnya, Dini "Dinzi" Izzati. Ntahlah gimana gambarin manusia satu ini, yang jelas doi kritis abis dan frontal, saat dia nggak suka sama seseorang dia akan kasih liat itu, terang-terangan, itu buat saya pada awalnya nggak siap dekat dengan Dinzi, tapi makin ke sini ya ngerti kalau yang dia lakukan memang beralasan. PJ Trivia dan Sekum terasoy, yang memang harus kalian kenal ini, selalu punya cara menghibur kami bahkan mungkin di tengah perasaanya sendiri yang sedang butuh hiburan. #Eaaa. Ohiya Dinzi ini juga orang yang paling sering saya minta sarannya saat saya sudah bingung harus melakukan apa, ya udah cocok bangetlah jadi "Bunda"nya anak-anak 2014 ;)
Ketiga, Ryandita "KaDith" Marisa. Kadith baik bangettt, dia loyal sekaligus royal, selain mami, Kadith adalah donatur tetap untuk menunjang kebutuhan logistik kami. :') Kadith juga ngajarin saya untuk cepat beradaptasi dalam lingkungan yang belum terlalu familiar dan selalu bertanggungjawab akan setiap hal yang memang dilimpahkan kepadanya serumit apapun keadaanya. Seminar CVnya keren kok Kadithhhh.. seriusan! :D
Kemudian, Annisa "Nisa" Sakdiah. Mungkin karena saya yang tidak terlalu dekat dengan Nisa agak sulit buat saya gambarin si ibu dengan hijab yang hits banget ini, tapi yang jelas Nisa unik dengan caranya sendiri. Iya saya mendapat banyak pelajaran dari dia selama kebersamaan kami hehe, dan mungkin karena suka ilang-ilangan kehadiran Nisa di tengah kami seringkali terasa spesial.
Lalu, Afriansyah "Afri" Saleh. Bapak PO Kompres dan PJ Debat Inggris sepanjang masa ini punya karakter yang hampir identik dengan saya, makanya selain ketawa-ketawa bareng nggak jarang kita juga suka adu pendapat yang berujung sebuah pertengkaran hebat. Selain itu di banyak kesempatan Afri juga jadi partner in crime terbaik, inget kasus peminjaman ruangan untuk BBA nggak Fri? :)) Nggak hanya melakukan kriminalitas bareng, dia juga selalu jadi wadah saya menyalurkan segala tindakan kriminal alias saya isengin, bagian terasik ngisengin Afri tuh dia nggak pernah marah. Hahaha. Walau belakangan saya ngerasa dia menghilang entah kemana, tapi dia cukup berjasa untuk saya karena saat saya butuh bantuan Afri selalu ada dan bantu sebisanya.
Keenam, Eko "Koko" Galih Saputro, hmm saya sebenernya mau ngenalin dia lewat proker yang dia pegang tapi.. tapiii.. hmmm, prokermu apa ya Ko? #LaluDitabok. Oke bukannya nggak punya proker, tapi justru terlalu banyak. Nih ya kalau aja semua kepanitiaan yang diikuti Koko dalam enam bulan terakhir ngasih kaos, Koko bisa pake kaos kepanitiaan yang berbeda setiap harinya dalam sebulan. Iya sebanyak itu, dan karena itulah dia jadi sefemes itu di ADM, setelah ketua angkatan lalu atlet dari timur Indonesia itu Kokolah orang selanjutnya yang paling dikenal di ADM. 8) Kadang Koko jadi goni basah yang bisa memadamkan api dalam diri saya, namun juga sering kali justru jadi pemantik yang memicu api besar itu keluar. Pemikir handal yang sangat baik dalam mengkonsepsi suatu hal ini selalu jadi tempat segala cerita tercurah, mulai dari organisasi, kelas, dosen, dan cerita tentang hati kita masing-masing. Ayolah Ko, jangan kelamaan "bertahahan" akh!
Next, Janice "Jenis/Janiceu" Zerlinda, si cantik yang memang saya anggap sebagai adik bungsu ini selalu punya cara untuk membawa tawa di tengah-tengah keluarga ini. Selayaknya semua kakak terhadap adik bungsunya, Jenis selalu jadi objek keisengan saat saya lagi nakal-nakalnya. Saya pasti akan sekangen itu dengan teriakan "Aakkk Yuliiiii!" saat saya ngunciin dia di kamar mandi Gedung M lantai 3, atau bawa dia ke lantai 4 yang gelap, atau nge-cie-cien dia dengan si itu haha. Berulang kali dihadapkan dengan tantangan di proker Belajar Bareng ADM (BBA) nggak buat Jenis jadi lemah lalu menyerah, senyum itu nggak pernah hilang bagaimanapun sulitnya tantangan yang harus dilewati, iya senyum yang sama yang ngebuat Jenis makin cantik aja tiap harinya. :)
Dan, Luthfi "Papi" Rafif, saya juga lupa sejak kapan kami memanggil Beliau dengan sebutan Papi, tapi memang segala yang dilakukan Papi benar-benar seperti seorang ayah dalam sebuah keluarga. Menghibur, mengayomi, menyemangati, dan menjadi pasangan yang baik untuk Mami. Meski kadang hilang nggak bisa ditemuin tapi saya bersyukur karena entah gimana caranya saat saya merasa keadannya makin buruk, papi muncul dan meringankan apa yang tadinya terasa begitu berat, atau kadang justru memberatkan apa yang tadinya terasa ringan? Hahah canda Pih :)) Dan yang saya salut, di luar keluarga ini, papi masih menyeimbangkan dirinya dengan hal yang ia minati termasuk berprestasi lewat hal-hal itu. Dan lebih salutnya lagi doi HM ADM 1 2015 tjoy! Selamat dan Semangat mejadi nahkoda yang tangguh ya Pih. \m/
Serta, Sara "Mami" Mafati Daeli. Aduhhh :') Seandainya bukan mami yang ada di posisi itu, saya nggak yakin perasaan haru akan muncul dalam diri saya hari ini. Mami tuh sosok yang memang sempurna melengkapi papi untuk memimpin kami. Kelembutan mami menyeimbangkan ketegasan Papi, dan sebaliknya saat Papi mulai tak tau arah, Mami datang membenarkan arah. Secara pribadi saya menaruh hormat yang setinggi-tingginya untuk Mami yang sudah begitu banyak berkorban, yang lengannya selalu cukup lebar untuk memeluk kami satu persatu, dan yang senyumnya selalu membangkitkan energi saat kami sedang lelah-lelahnya. Saya tahu Mami melakukan yang terbaik yang dia bisa, yang belum tentu orang lain mampu. Maaf ya Mam karena aku suka nyusahin. :')

Terima kasih, untuk segala hal dalam tujuh bulan terkahir ini, untuk tepukan di bahu saat saya sudah merasa lelah, untuk penerimaan kalian atas ke-apa-adaan saya, untuk menemani dan menjadi teladan saya dalam mempelajari banyak hal, untuk bermain sambil berbagai suka dan duka, untuk cinta yang menyelimuti kita sebagai keluarga. Iya saya menemukan banyak di sini, termasuk pengembangan diri saya sendiri hingga batas yang tak terbatas.

Sekali lagi terima kasih karena di tengah kamar tidur yang cukup luas dan dingin ini, kalian sudah memberikan saya kesempatan untuk menikmati kasur yang mungkin tidak terlalu mewah namun selalu cukup nyaman dan hangat tempat segala penat habis terlumat.
Besok mungkin kita tidak lagi berada pada satu kasur yang sama karena kita akan membangun kasur kita masing-masing, mungkin akan ada yang keluar dari kamar dan memutuskan bermalam di kamar berbeda atau ruang keluarga, atau bahkan mungkin lusa beberapa di antara kita akan keluar dari rumah besar ini untuk memulai perjalanan panjang menggapai cita, cinta, dan cerita bahagia masing-masing.
Tapi saya tahu kita tidak berpisah, jauh di atas atap kita yang berbeda masih ada langit yang sama yang telah dan akan merekam kisah kita.
Semesta tahu betapa saya bersyukur atas kehadiran kalian.
Terima kasih Kelmuan HM ADM 2014.

Terima kasih. :)

Terakhir, hanya agar kalian tahu bahwa kelak saat orang bertanya mengenai alasan apa yang membuat saya merasa kehidupan kampus jadi begitu menyenangkan, mungkin kalian adalah satu dari sedikit jawaban yang akan muncul di kepala lalu mengukir senyum di bibir. :)

Salam I U THINK THINK
Yuliana Tarigan
Staf Departemen Keilmuan
HM ADM 2014

Pada akhirnya

Hai kamu orang asing
yang tawanya memenuhi rongga ingatanku dengan begitu bising,
baik-baikkah di sana?

Kabar diriku? Entahlah,
belakangan ini aku baru sadar
bahwa kombinasi sorot mata dan simpul senyummu itu magis,
buatku lupa akan segala tangis,
lalu merayakan sisa hari dengan manis.

Andai aku mampu,
ingin sekali kuberitahu
bahwa di titik yang jauhnya ribuan langkah dari tempatmu berdiri
ini aku merindu orang yang sama:
bayang di depan cerminmu dengan sorot dan simpul itu.

Ya raga kita tak dekat,
namun tak sanggup kubohongi diri bahwa di kepalaku namamu tetap lekat.

Aku tak sepenuhnya setuju istilah diam adalah emas,
karena hanya diam padahal begitu merindukanmu justru buatku bias,
bahagiaku terampas.

Mungkin saat ini hatiku sedang menggali kuburnya sendiri
tepat di antara rindu yang menggebu dan gengsi yang meninggi.

Dan pada akhirnya
aku sadar bahwa aku sampai pada suatu masa di mana
berharap ada di masa sebelum kamu datang,
atau bermimpi ada di masa kita bergandeng tangan.

-YulianaTarigan

terserah Anda!

Jika melihat di linimasa twitter saya mungkin akan ada yang berasusmi bahwa saya memihak pada salah satu pilihan calon presiden, asumsimu tidak salah, namun jika boleh mengklarifikasi, yang lebih tepat saya tidak memihak pada salah satu pilihan calon presiden. Lantas apa bedanya? Jelas berbeda, saya tidak memihak pada capres X, berarti memungkinkan saya untuk memihak pada capres Y, atau Z, namun di kasus ini capresnya hanya dua, jadi jika saya tidak memihak pada capres X, boleh dikatakan saya memihak pada capres Y. Tapikan kamu bisa saja tidak memilih kedua capres? Tepat, saya bisa tapi saya memilih untuk memilih.

Tidak perlu ditanyakan lagi mengapa saya tidak meletakan pilihan kepada si capres X, karena sudah jelas, masalah beliau di masa lalu yang belum juga terselesaikan hingga kini jadi alasan utama dan pertama saya untuk tidak memilihnya. Jauh, jauh sebelum saya ada di titik ini, saya sudah mengikuti segala macam hal yang berkaitan dengan isu 98. Mendengar dari kawan, membaca di koran, melihat di artikel, mengikuti kultwit, menonton di youtube dan dari setiap hal yang saya lakukan itu berakhir dengan perasaan sesak di dada. Entah mengapa saya, yang Puji Tuhan, tidak memiliki keterkaitan apapun dengan korban '98 yang hilang, dilesapi perasaan seperti itu saat mengetahui apa yang terjadi, apalagi mereka, Ibu, Ayah, Kakak, Adik dan Anak-anak mereka masih menanti-nantikan orang yang paling dikasihinya, mungkin sambil menangis.

Mungkin yang membuat hati mereka lebih teriris, adalah saat mengetahui salah satu orang yang bertanggung jawab atas derita tersebut kini sedang tersenyum (entah) tulus (atau tidak) sambi memamparkan visinya akan Indonesia yang lebih baik di atas panggung, di mimbar diskusi, di billboard, dan di iklan-iklan televisi nasional.

Miris? Sekali.
Tapi kita belum sampai bagian paling apik kawan, masih ada orang-orang di belakang beliau yang memiliki latar belakang yang terlalu buruk untuk menjadi pemimpin kita, pemimpin Indonesia. Wakilnya yang bak superman dengan begitu mudah menyelamatkan putra tercintanya dari hukum pidana, bimsalabim sang anak sudah melanjutkan sekolah di Inggris, dan abrakadabra anaknya muncul beberapa kali di televisi sebagi tim pemenangan bapakknya, luar biasa! belum selesai, sang wakil baru beberapa jam lalu tersangkut kasus mafia migas dan namanya masuk ke list dalam buku laporan di kantor KPK.

-saya baru saja mengecek jendela sebelah, dan kemudian bercucuran air mata membaca kata-kata seorang Bapak yang kebebasan anaknya dimatikan hanya karena menyuarakan apa yang seharusnya disuarakan-


Semakin mendekati hari pemilihan lingkungan saya baik sosial maupun virtual riuh sekali membahas mengenai pesta ini. Pembahasan-pembahasan itulah yang mengantarkan saya pada suatu pertanyaan besar, adakah alasan lain kamu memilih capres Y, selain sesederhana alasan kamu tidak mamu memilih capres X? Itu bagian utama, dan alasan pendukungnya adalah saya percaya bahwa orang yang akan saya pilih adalah dia yang punya hati sekaligus ambisi untuk membuat negara ini bergerak dari titik mengerikan ini.

Sang capres memang tidak gagah, badannya kurus, kulitnya cokelat, senyumnya lebar, persis seperti manusia Indonesia kebanyakan. Latar belakang politiknya mungkin tak banyak, bahasa internasionalnya mungkin tak fasih, kemampuan analisis ekonominya mungkin tak jago, tapi saya tahu negara ini sudah memiliki terlalu banyak orang yang demikian, yang niatnya memperbaiki bangsa namun terjerumus nafsu mendapat kuasa. Negara ini butuh -mereka- yang lahir dari kita, dan mau bekerja untuk kita, manusia-manusia Indonesia, dan satu di antara -mereka- ada dalam diri orang yang akan saya pilih beberapa hari nanti.

Satu hal lain yang membuat saya tak ragu adalah saya tahu saya sedang bergerak bersama manusia Indonesia yang merindukan perubahan. Jika, hanya jika pada akhirnya orang ini benar menjadi pimpinan Indonesia lima tahun ke depan, dan dia melakukan hal-hal yang tidak selayaknya dilakukan sebagai pemimpin seperti mengkhianati rakyat yang mendukungnya atau berkelit dari setiap janji-janjinya, saya yakin manusia-manusia Indonesia ini pun tak mungkin diam dan sedia kembali bergerak, melakukan perlawanan demi tiba pada kerinduannya: bersama-sama mengubah Indonesia ke keadaan yang lebih baik.

Saya memilih dia,
Saya percaya, terserah Anda!

yuliana, manusia Indonesia.

Tujuh tiga nol nol

Woaaaa Brok demi apa Lau udah 20 tahun? Setdah sepertiga usia harapan hidup manusia Indonesia Bro. Tuak!
Umur udah segini opening statement di blog belum ada kemajuan jugak dari kapan tau :(
tapi kalian tetep sayang akukan? *digebok

Oke kita serius nih yak, jadi sebenernya gue agak kepikirian bahkan nyerempet ke arah senewen karena, eh bentar kalian ada yang nggak ngerti arti senewen? Kalo di KBBI itu artinya: gugup; bingung; hilang akal; agak gila. Untuk arti ke-4 sih kayanya nggak cocok dikasih ke gue, wong bukan agak tapi udah kebangetann. :') | Katanya mau serius Yul? | Maapkeun, iya ini beneran nih serius. Jadi gini gais gue udah memikirkan apa yang akan terjadi hari ini dan hari-hari setelah hari ini sih dari hari kemarin, dua puluh satu hari yang lalu, bahkan 365 hari yang lalu dari hari ini. Udah pada bingung belum? Saya udah donggg.
Kenapa hari ini begitu penting sampe menyita tempat di otak gue untuk gue pikirkan terus menerus? Bukan sekadar karena gue ulang tahun, ulang tahun mah udah sering dari kecil, tapi lebih ke bentuk lilin yang menancap di kue-kue yang akan gue dapatkan hari ini. Oke gue jujur aja yak ini sebenernya modus ngarep di-surprise-in pake kue ultah. WOY! *dikperuk.

Iya lilin itu akan berbentuk angka 20, angka yang akan gue sandang satu tahun ke depan, sama aja sebenernya kaya 19, 11, atau 6, gue cuma sandang angka-angka itu selama setahun dan nggak lebih, tapi yang buat 20 berbeda karena ada kata 'puluh' di sana. Kata ini yang akan selalu ada di tengah atau akhir umur gue nantinya, yak angka ini jadi gerbang buat gue memasuki pendewaasaan yang memang selayaknya dewasa, jelas gue nggak akan tau hal apa yang akan gue temuin di umur-umur dengan kata puluh selanjutnya, mungkin gue akan ketemu pilihan-pilihan yang butuh lebih banyak pertimbangan, mungkin gue akan ketemu keadaan di mana gue terlalu enggan dan takut untuk nyoba suatu hal karena hal itu terlampau besar, mungkin gue akan sampai di situasi di mana gue lupa bahwa ada kata 'semangat' di perbendaharaan kata kita. Mungkin, gue nggak tau, tapi yang pasti hal yang akan gue temuin di depan sana akan semakin nggak mudah. Itulah, kenapa hari ini jadi sedikit lebih penting dari biasanya. Tapi gue sadar sih, memikirkan segala hal yang masih bersifat mungkin bisa buat diri sendiri gila, untuk itu mulai sekarang saat segala kemungkinan buruk mengetuk gue akan paksa diri gue untuk berani buka pintu, berbincang, lalu segera menyelesaikan urusan dengannya secepat-cepatnya. Kalo nggak gitu, urusannya akan lebih repot karena mungkin aja kemungkinan buruk lain sedang dalam perjalanan untuk kembali mengetuk. #MungkinCeption

Buat adik-adik emesh yang sekarang lagi hectic sama PR matematika, libur sekolah yang nggak kemana-mana, dan cinta-cinta yang tak bersuara kakandamu ini mengingatkan untuk bersenang-senanglah dik, bersenang-senanglah! Karena kamu tidak pernah membayangkan bahwa akan sesulit ini jadi dewasa :')
*Aih mati nggak tuh kata-katanya?

Yaudahlah yak, selamat meneruskan perjalanan dear self, gue doain semoga semuanya akan baik-baik aja, kalaopun tidak, semoga lu mampu maksa diri lu sendiri untuk menghadapinya, gue juga mau bilang makasih untuk perjalanan yang terbilang nggak mudah selama tujuh ribu tiga ratus hari terakhir ini, percayalah itu adalah tujuh ribu tiga ratus hari terbaik dalam hidup gue! Dan pesan terakhir: Jangan pernah takut untuk terluka bro, karena setiap bekas luka baik di lengan kanan, lutut kiri, telapak kaki kiri bahkan di hati lu adalah pertanda bahwa lu pernah kuat dan kemudian memanangkan rasa sakit itu :'D
Dan terakhir, terakhir bangetttt, saat lu nggak sanggup, jangan ragu untuk menyerah, menyerahkan segala lelah dan kesah kepada Dia Yang Maha. :')

Dear self, I love you.
Okaysip? Okaysip.


Salam cinta dari seseorang yang pernah berusia belasan,
di tengah sautan Bell dan Tickety-tock dari cellphone yang mengantarkan beribu doa dan harapan,
Yuliana Tarigan.

aku (ga) sesibuk itu..

Aaakk maafkan aku Bro, untuk lagi-lagi berdusta padamu dan mengkambinghitamkan segala kesibukanku untuk tidak menengokmu barang sebentar saja, tapi memang belakangan ini waktu 24 jam terlalu singkat bagiku untuk menjalani hari.

Masa sih terlalu singkat? Seriusan, perbedaan rhythm kuliah yang kerasa banget antara semester I dan II buat gue dengan berat hati harus nunda untuk nonton film-film unyu nan keren di bioskop, ntah kenapa yah, dosen tuh kaya gak tega ngeliat mahasiswanya nganggur ga ada kerjaaan, jadi dengan ikhlas dan bahagia mereka ngasih seabrek tugas yang kadang ga mahasiswawi :')

Masa sih terlalu singkat? Seriusan, gabung di sebuah Organisasi resmi dan diakui keberadaannya di dunia uiversitas itu.... akh susah dijelasin dah rasanya. Gue baru gabung di Himpunan Mahasiswa Administrasi sebagai staf Departemen Keilmuan di bawah bidang Kreasi Mahasiswa. Dulu masuk HM ga kepikiran sama sekali, apalagi Keilmuan, terlalu jauh dari bayangan, tapi ya seakan ada sesuatu yang siang itu nuntun gue untuk tulis dept ini di pilihan pertama divisi/biro/departemen yang ingin digeluti setahun ke depan, dan saat ini gue mau berterima kasih banget buat sesuatu itu karena gue sadar ini tempat yang tepat. Gue percaya bahwa setiap arena punya musuhnya masing-maisng untuk dimenangkan, jadi bukan tentang diletakan di tempat mana, tapi tentang berkawan dengan siapa saat berperang, dan beruntungnya gue, orang-orang di sini punya semangat yang sama untuk ngalahin 'musuh-musuh' itu. Mungkin ceritanya akan jauh beda kalo salah satu dari kesepuluh orang ini digantikan oleh yang lain, mungkin.
Sebagai suatu departemen, Keilmuan punya beberapa project yang gue sebut sebagi 'musuh untuk ditaklukan' tadi dan project pertamanya adalah #WinningLimas yang punya PO cewe terkece se-FISIP, siapa lagi kalo bukan gue 8))
awalnya (seperti biasa saat diberikan suatu kepercayaan mengemban tugas dalam kepanitiaan) gue sempat bingung harus apa dan bagaimana, tapi (seperti biasa pula) waktu ngajarin gue harus berbuat apa dan bagaimana, tetiba udah mau sebulan aja tuh acara jalan, dan pada akhirnya ADM sampai di tangga ke 4, itu sebuah prestasi, mungkin aneh buat kalian "juara 4 kok dibilang prestasi?" tapi menggerakan kaki-kaki Administrasi untuk melewati tangga-tangga itu memang bukan perkara mudah, ada perjuangan, usaha, dan kerja keras 56 orang di sana, ada dukungan mahasiswa dan dosen sedepartemen, dan yang ga kalah penting ada pengorbanan 9 orang hebat untuk pencapaian ini, orang-orang itu yang ngebuat gue kuat sampai akhir sekalipun badan udah protes akan hak-haknya.
Akh ini ga drama samsek, tapi seriusan bangga dan haru banget bisa jadi bagian dari #WinningLimas
:')

Selamat menikmati Empat, semoga esok merengkuh Satu :D

Masa sih terlalu singkat? Seriusan, kepanitiaan besar lain yang gue ikutin ya eMBeJeh yang pada tahun ini berganti nama menjadi Malam Kebersamaan (MK) ADM. Kalo sebelumnya gue ngebahas kepanitiaan yang berhubungan sama semua departemen se-FISIP, di sini emang cuma se-ADM sih tapiiiiii ADMnya ampe 10 angkatan atas aja dongggg :')
Gue masih ga paham kenapa dulu si PO, kepikiran ngelist nama gue sebagai PJ Perlap, dan lebih ga paham kenapa gue nerima-nerima aja tawaran dari Bapak PO & Ketang kita yang terhormat itu, kepanitian ini udah dibentuk dari awal tahun tapi gue sendiri baru concern beberapa waktu belakangan, yang ngebuat gue ga total di sini. Akh maaf Pak PO cuma itu yang bisa saya kasih di acara Bapak..
tapi terima kasih untuk kesempatan berkontribusi di acara keren ini, terima kasih karena telah mempercayakan saya megang Perlap yang ternyata seberat yang saya bayangkan :p
terima kasih juga telah memilihkan partner yang kece untuk berkerjasama dengan saya. Seperti yang saya bilang ke Bapak, saya belajar banyak di sini, dapet bonus masuk TV dua kali pulaaaaakkk hahaha :')

Akhirnya..

Masa sih terlalu singkat? Seriusan, nulis ini aja nyolong-nyolong dari waktu yang seharusnya digunain buat nyelesain paper PMPS, take home MMI, Penelitian Mene, dan UAS yang udah tinggal besok. Hahaha! Mangat aedah buat kakak yang satu ini, moga segalanya berjalan lancar jaya kaya jalan satu arah ke puncak di Sabtu sore ;)

Jangan lupa senyum dan bersyukur ya Kak, karena hidup akan (terlihat) lebih mudah saat kamu memperlihatkan kepadanya kamu tidak selemah itu.

Yuliana
Bekasi
Akhir Mei yang meinyenangkan :))

sebelum setelahnya

Cuma ngepost lima judul sepanjang dua ribu tiga belas, dateng-dateng ngomongin tentang cinta. Mau dibilang apaan sih nih owner blog?
Ngebahas dikit tentang tahun lalu, gue juga agak heran yah, ntah kenapa 2013 tuh berjalan terlalu cepet buat gue, mungkin karena kehebohan menjelang tinggal landas dari jenjang mengah atas dan nyiapin diri buat mendarat sempurna di univ idaman, secara ga sadar buat segala hal di luar akademis kaya ga ada aja gitu.
Atuhlah! Isi twitter cuma RT orang & reply seadanya, tumblr ga pernah update, dan blog sih yang paling surem, antara ada dan tiada nasibnya. :|

Tapi beberapa hari terakhir dapet banyak banget ide buat nulis, mungkin karena sebelumnya gue baru baca satu blog yang tulisannya kece dan nginspirasi plus ngasih semangat buat gue kembali bermain kata di media ini. Dan mungkin, selain itu juga ada dorongan buat kembali nulis, buat gue nulis ngasih ketenangan sih, saat kita bisa sampein apa yang kita rasain bahkan pada diri kita di masa mendatang, karena gue sendiri suka baca post gue yang lama, atau bahkan tulisan gue jaman SD di diary-diary gambar barbie masih gue simpen dan gue baca sesekali, itu semua buat memori yang udah terkubur dalam bangkit lagi. Mungkin menurut kalian aneh ngeliat orang yang berusaha ngembaliin kenangan yang udah lewat di masa lalu, tapi percayadeh itu cara terbaik untuk nyadarin kita kalo kita pernah kuat dan pasti akan selalu kuat. Saat sedih dan baca tulisan lama, ada alasan buat gue tetep bertahan, karena sebelumnya gue udah pernah ngalahin kesedihan itu, kesedihan yang ga kalah sedih. Dan selanjutnya gue tetep akan bersenang-senang dengan kebahagian yang segera datang.

Makanya setelah ini gue sih berusaha untuk kembali nulis, apapun itu, hal bodoh sampe ide-ide kece (kalaupun ada). Semoga keinginan sederhana ini ga lagi-lagi gue nomor kesekiankan hanya karena alesan-alesan klasik: sibuk dan ga punya waktu.

Haha semangat Dearself. Kurang-kuranginlah kebiasaan "omongin aja dulu, ngelakuinnya ntar"!

Oh iyak soal post sebelum ini yang gue singgung di awal, itu sebenernya tulisan lama di notes cellphone yang mengalami sedikit modifikasi dan baru kepost kemarin malem. Ini Serius. Gak Becanda.
:p

-uli

dan itu dia

Ada yang garis senyumnya dapat menyembuhkan luka dalam dada
Ada yang justru membuat luka semakin menganga
Ada yang kehadirannya dapat menenangkan badai di kepala
Ada yang malah menjadikan badai lembih gempita
Ada yang gelak tawanya dapat menunjukan bahwa semua masih baik-baik saja
Ada yang bahkan jadi pertanda bahwa yang buruk akan segera menyiksa
Ada yang datang sambil memperlihatkan bahwa bahagia itu sederhana
Ada yang pergi sambil menjelaskan bahwa ia tidak bisa disentuh dan hanya dapat dikagumi dari jauh, itu saja
 Ada satu raga yang merupakan kombinasi keduanya.
 Ada. Dan itu dia.
Copyright @ incrediblife | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger | Distributed by Deluxe Templates