selalu ada yang pertama dalam setiap hal, termasuk jatuh cinta kan, brother?
yaa, dan kamu adalah orang pertama yang telah cupid pilihkan utuk jadi orang yang aku cintai,
cinta, sebenarnya aku masih terlalu belia untuk membahas hal klasik itu, tapi sore ini biarkan aku bersenang-senang mengingat segala hal tentangmu, lalu aku tuangkan di surat ini
hallo kamu, apa kabar?
masih setiakah berpergian dengan supra x biru itu?
hmm sudah lama tak berjumpa, terakhir kali, sewaktu komplek rumah kita banjir, dan kamu mau tidak mau harus memutar melewati rumahku, dan kita kembali dipertemukan, haha aku tau betapa anehnya diriku waktu itu, remaja tanggung yang sedang main banjir-banjiran bersama anak-anak kecil di depan rumahnya
aku tau ini sesuatu yang salah, saat aku baru menuliskan surat ini sekarang, tapi anggap aja kamu membacanya beberapa tahun lalu, saat kita secara rutin tanpa disengaja selalu berangkat ke sekolah dengan menaikki angkutan umum yang sama, paling sedikit dua kali dalam seminggu aku mendapatkan kesempatan itu, ingatkah?
sadarkah kamu, terlalu banyak kebetulan-kebetulan yang mempertemukan kita dalam satu tempat dan waktu, yang entah apa alasannya Tuhan ijinkan,
kebetulan pertama, aku tidak tau apa-apa tentang kamu, 'biru' adalah nama yang aku gunakan untuk memanggilmu, sesuai dengan warna tas sekolahmu, tapi saat kita (untuk yang kesekian kalinya) dipertemukan di angkutan umum yang sama, temanmu memanggilmu begitu keras, yap saat itu aku tau namamu
kebetulan kedua, aku dan adik sepupuku yang sedang bersepeda sore, melihat kamu keluar dari suatu rumah di ujung jalan itu, akhirnya aku tau dimana kediamanmu
kebetulan ketiga, ternyata kamu sahabat dari temanku, aku mendapat informasi banyak dari dia, tidak pernah sekalipun aku berpikir bahwa pada akhirnya, aku akan mengetahui banyak hal tentang kamu, orang asing yang tampan itu,
dan kebetulan yang mungkin tidak akan pernah aku lupakan, di kelas 9, aku baru tau ternyata kita satu tempat les, dan di minggu-minggu akhir menjelang ujian nasional, tiba-tiba kamu dan beberapa temanmu masuk ke kelasku, duduk, dan ikut belajar bersama kami, ternyata guru yang seharusnya mengajar di kelasmu tidak masuk karena sakit, jadi kelas kita terpaksa digabungkan,
selama 90 menit kita ada di satu ruangan yang sama, aku dan kamu hanya berjarak kurang dari 3 meter saja, di tengah-tengah pelajaran, Mrs. Aulia, guru bahasa inggris kita, tiba-tiba mengatakan "kalian ini ternyata udah kenal ya, janjian pula ke sini pake kaos warna kuning gitu" satu kelas tanpa komando langsung menggoda kita dengan sorakan ciee itu, hari paling menyebalkan sekaligus menyenangkan bagiku
"first love never dies" aku terpaksa percaya pada kalimat itu, karena sampai saat terakhir kita bertemu, debar itu masih ada, debar yang sama saat aku melihat senyummu untuk pertama kalinya..
~yuliana
hari ke-2
p.s. satu kali mungkin kebetulan, berkali-kali pasti karena direstui Tuhan ;)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment