kisah di suatu senja

senja itu sehabis hujan reda, kamu menarik tanganku untuk bermain di parit-parit komplek, mencari ikan-ikan kecil, kamu beri nama, lalu pelihara.
senja itu saat kamu menunjukan ulangan sejarahmu, menggerutu karena hanya dapat lima, tapi setelah itu kamu malah melupakannya karena menurutmu sejarah tak lebih penting dari matematika.
senja itu saat kamu jatuh dari pohon jambu, merah darah menghiasi keningmu, dan kamu malah tertawa melihat aku menangis karena mengkhawatirkanmu.
senja itu saat surya hampir terbenam, kamu menggelitikku dengan pemikiran bodohmu "andai saja matahari punya ayah, pasti dia selalu kena marah, karena pergi meninggalkan rumah dari pagi dan baru pulang sesore ini."
senja itu, saat kamu mengantarku sampai bandara, memelukku, dan berbisik di telingaku untuk menjaga diriku dan memberikan kabar setiap waktu.
senja itu setelah 3 tahun terpisahkan, lagi-lagi kamu yang menjemputku dan mengajakku ke sebuah warung roti bakar, merayakan pertemuan kita, berdua saja.
senja itu, hanya karena masalah kecil, namun didukung oleh keegoisanku yang begitu besar, kita bertengkar, aku menangis dan pergi meninggalkanmu, tapi kamu mengejarku, memelukku, dan kemudian meminta maafku.
senja itu di kebun belakang rumah, dihadiri orang-orang terkasih, dan direstui oleh Tuhan, kamu berjanji untuk selalu ada di sisiku sampai akhir masamu.

senja itu datang terlalu cepat, ya kuakui selama apapun jika bersamamu waktu seolah memusuhiku, ia berlari ke arahku begitu tergesa, lalu dengan teganya memisahkan aku darimu.

sayang boleh aku tanya sesuatu, apakah di surga kamu masih bisa menikmati senja?

senja ini aku merindukanmu..


-tariganyuliana

0 comments:

Post a Comment

Copyright @ incrediblife | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger | Distributed by Deluxe Templates