Pada akhirnya

Hai kamu orang asing
yang tawanya memenuhi rongga ingatanku dengan begitu bising,
baik-baikkah di sana?

Kabar diriku? Entahlah,
belakangan ini aku baru sadar
bahwa kombinasi sorot mata dan simpul senyummu itu magis,
buatku lupa akan segala tangis,
lalu merayakan sisa hari dengan manis.

Andai aku mampu,
ingin sekali kuberitahu
bahwa di titik yang jauhnya ribuan langkah dari tempatmu berdiri
ini aku merindu orang yang sama:
bayang di depan cerminmu dengan sorot dan simpul itu.

Ya raga kita tak dekat,
namun tak sanggup kubohongi diri bahwa di kepalaku namamu tetap lekat.

Aku tak sepenuhnya setuju istilah diam adalah emas,
karena hanya diam padahal begitu merindukanmu justru buatku bias,
bahagiaku terampas.

Mungkin saat ini hatiku sedang menggali kuburnya sendiri
tepat di antara rindu yang menggebu dan gengsi yang meninggi.

Dan pada akhirnya
aku sadar bahwa aku sampai pada suatu masa di mana
berharap ada di masa sebelum kamu datang,
atau bermimpi ada di masa kita bergandeng tangan.

-YulianaTarigan

0 comments:

Post a Comment

Copyright @ incrediblife | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger | Distributed by Deluxe Templates